Akhirnya, blog tercinta ini update lagi yah! Maa banget udah sampai 6 bulan belum update (>_<). Jadi langsung aja dengan sebuah buku yg udah lamaaa aku ingin ulas.
Kita mulai dengan tokoh utama kita: seorang anak perempuan manis bernama Olive Dunwoody, berusia 11 tahun. Ia anak biasa-biasa saja. Hal yang tidak biasa mungkin adalah Olive terlahir dari kedua orangtua yang ahli matematika, tetapi ia tidak bisa matematika (duh!) dan lebih suka dengan imajinasinya. Akan tetapi, "ketidakbiasaan" yang sebenarnya baru dimulai ketika Olive dan kedua orangtuanya pindah ke sebuah rumah besar bergaya Victoria. Rumah besar ini adalah peninggalan Ms. McMartin yang tidak memiliki keluarga dan meninggal karena usia tua.
Rumah tua + barang-barang kuno + kamar-kamar kosong + lukisan = sebuah rahasia dan petualangan di dalam rumah tua itu. Memang, misteri inilah yang menunggu Olive.
Saat baru pertama kali pindah, hal yang menarik bagi Olive adalah lukisan. Ada sangat banyak lukisan di rumah tersebut. Olive selalu merasa ada yang berbeda dengan lukisan-lukisan itu. Seakan-akan ada yang hidup dan bergerak dalam lukisan-lukisan itu. Semua itu berlanjut saat tidur Olive terganggu oleh seekor kucing. Ya, kucing besar yang dapat berbicara. Kucing bernama Horatio itu mengingat Olive bahwa rumah ini sudah dimiliki. Pemilik yang sebenarnya. Dan pemilik itu ingin menyingkirkan keluarga Olive yang dianggap menggangu rencana.
Namun, masalah sebenarnya baru muncul saat Olive menemukan sebuah kacamata di laci sebuah ruangan. Saat menggunakan kacamata itu, lukisan-lukisan menjadi lebih hidup dan Olive dapat masuk ke dalam lukisan. Dalam salah satu lukisan, ia bertemu seorang anak laki-laki bernama Morton. Olive berusaha meyakinkan Norton bahwa ia hanyalah lukisan, bukan manusia. Tetapi, Morton bersikeras mengatakan bahwa ia diculik dari rumahnya oleh kucing-kucing kakek McMartin.
Ternyata, keluarga McMartin adalah sebuah keluarga penyihir yang sudah turun-temurun. Aldous McMartin, kepala keluarga McMartin yang terakhir, sangat ingin menguasai kehidupan. Itulah mengapa ia menciptakan lukisan-lukisan yang hidup jika dilihat lewat kacamata ajaib. Ia juga membuat lukisan yang dapat menjadi hidup, duplikat abadi dari orang yang dilukis. Akhirnya, ia memerangkap manusia dalam lukisan. Banyak orang dalam lukisan adalah para tetangganya yang sudah tahu terlalu banyak.
Rumah ini adalah fondasi bagi keluarga McMartin. Di rumah ini Aldous berencana untuk hidup selamanya lewat lukisannya. Kedatangan (dan ketidaktahuan) Olive ternyata memicu rencana Aldous untuk hidup kembali. Sekarang semuanya tergantung pada Olive, apakah ia dapat membebaskan rumah ini dari cengkeraman bayangan Aldous Mcmartin? Tetapi, siapa yang bisa dia percaya? Apakah ketiga kucing penjaga rumah yang berahasia padanya? Atau wanita muda misterius yang ia temui di lukisan? Kesalahan kepercayaan dapat berakibat fatal untuk semuanya.
Pertama, izinkan saya untuk curhat dahulu. Entah karena saya memang penakut, atau karena buku ini memang tegang. Pokoknya, saya sangat kagum karena buku ini dapat memberi kesan sebagai buku remaja (atau bahkan bisa untuk anak-anak juga), tetapi isinya tegang dan buat saya berpacu jantung juga. Oke banget unsur ketegangan di buku ini. Tidak terduga. Empat jempol deh.
Mengenai tokohnya, Olive itu luar biasa. Aku suka banget imajinasinya, bagaiamana pikirannya saat menghadapi masalah. Dan tentu saja hubungan dengan orangtuanya. Bagaimana ketika orantuanya dengan sabar menjelaskan sesuatu yang super rumit pada Olive (Duh! aku aja gak paham). Lalu, apa aku sudah bilang tentang tiga kucing penjaga rumah yang luar biasa. Leopold sang setia, Harvey yang eksentrik, dan Horatius si oke. Aku pingin banget punya tiga kucing seperti mereka (^_^).
Benar-benar buku yang direkoemendasikan! Benar-benar buat penasaran untuk menunggu buku selanjutnya. Akan tetapi, buat kalian yang benci buku serial membaca satu buku ini saja sudah cukup. Yah, walaupun masih ada yang mungkin belum terjawab. Pokoknya tepat banget buat ngisi waktu liburan atau waktu kosong kalian.
Klo yg volume duanya udh keluar blom ya, yg cetakan Indonesiany?
ReplyDelete