Ho..ho.. judulnya buat penasaran, ya. Padahal isinya sih agak subjektif dari sudut pandangku. Selain itu, jelas banget kalau aku ingin ngebahas buku ketiga dari the inheritance cycle, tak lain dan tak bukan, Brisingr.
Banyak yang berpendapat bahwa di antara ketiga buku itu, Brisingr adalah yang terbaik (dan tertebal juga!). Aku SANGAT setuju. Salah satu buku terbaik yang kubaca (selain Harry Potter 7, tentunya). Bagian awalnya aja udah langsung cool, menyerang Ra'zac di Helgrind. Pernikahan Roran dan Katrina. Lalu kejadian-kejadian lain yang oke banget, begitu banyak sampai gak bisa kutulis.
Tapi, ada beberapa hal yang menarik perhatianku sebagai fans di cerita ini:
Banyak yang berpendapat bahwa di antara ketiga buku itu, Brisingr adalah yang terbaik (dan tertebal juga!). Aku SANGAT setuju. Salah satu buku terbaik yang kubaca (selain Harry Potter 7, tentunya). Bagian awalnya aja udah langsung cool, menyerang Ra'zac di Helgrind. Pernikahan Roran dan Katrina. Lalu kejadian-kejadian lain yang oke banget, begitu banyak sampai gak bisa kutulis.
Tapi, ada beberapa hal yang menarik perhatianku sebagai fans di cerita ini:
- Hukuman yang diberikan Eragon kepada Sloan. Aku setuju 100 % dengan Nasuada dan Orrin yang mendukung Eragon. Kita, dan banyak orang lainnya, tidak memiliki hak untuk menentukan hidup matinya seseorang. Seperti yang dikatakan Oromis pada Eragon, "Jagalah jangan sampai tangan ini menjadi tangan seseorang yang menikmati pertempuran"
- Aku memperhatikan saat Murtagh menangguhkan pertempurannya dengan Eragon untuk mendengar cara mengakhiri perbudakannya dari Galbatorix. Walaupun di Eldest aku merasa Murtagh menikmati keadaannya, ternyata tidak. Mungkin ada rasa senang dengan kekuatannya sekarang (seperti pemikiran Eragon, dunia selama ini tidak berpihak pada Murtagh dan sekarang Murtagh ingin membalaskan rasa sakitnya pada dunia), tetapi Murtagh sangat ingin bebas. Rasanya miris banget kalau ingat perkataan Murtagh pada Oromis, sesaat sebelum Galbatorix menguasainya, "Terkutuk kau karena tidak muncul sebelum ini! Seharusnya kau bisa menolong kami".
- Bulu kudukku meremang di saat Galbatorix berbicara. Penjabaran Paolini tentang suara Galbatorix memang tepat. Dari perkataannya saja bisa diduga, betapa licik, lihai, dan berbahayanya dia. Ditambah lagi, aura-nya berbeda dari aura tokoh antagonis di berbagai buku yang pernah kubaca. He is different!! Paolini tidak butuh menjabarkan betapa licik dan berbahayanya dia secara langsung, satu-dua kalimat dialog sudah cukup bagi kita untuk memahami dia bukan sekedar musuh biasa. Kalimat semanis madu yang berisi racun yang mematikan. Bahkan aku aja nyaris menganggap kata-katanya ada benarnya! Ck..ck..,tambah nggak sabar untuk baca final battle-nya di buku keempat deh!
- Kemarahan Oromis saat berbicara dengan Galbatorix menyita perhatianku. Kita mengenalnya sebagai orang yang selalu bisa mengendalikan diri di situasi apapun, tetapi pada saat itu saja kita bisa merasakan emosinya, dan emosi Glaedr juga. Dia bukan orang yang akan menghujat seseorang, tetapi khusus dan hanya untuk Galbatorix, kita bisa merasakan kebencian yang dalam dari kata-kata Oromis. Well, itu wajar banget, kan! mengingat semua yang sudah dilakukan Galbatorix
- Terakhir, saat-saat Oromis mati dan Glaedr merasakan kehilangan yang sangat mengerikan. Seperti itukah rasanya jika naga atau penunggangnya mati? Walau sudah dijabarkan bahwa kehilangan salah satu akan membuat yang lain gila, aku selalu berpendapat bahwa tidak sebegitu mengerikan, mengingat Brom masih bertahan. Saat itulah aku benar-benar paham. Jika Glaedr yang sudah mempersiapkan diri sekian lama saja masih begitu shock, bagaimana dengan para penunggang dan naga lain yang masih muda dan masih membutuhkan satu sama lain? seperti kata Eragon, tidak heran Galbatorix jadi gila karena kematian naganya.
Itu sedikit yang menarik dari segi cerita. Sementara dari segi teknis ..., aku suka banget cara Paolini mengisahkan dari beberapa sudut pandang. Dari Eragon, Saphira, Roran, dan terakhir Glaedr. Dari sudut pandang Saphira, aku senyum-senyum kalau membaca dan merasakan kebanggaan dan harga diri Saphira saat membacanya. Juga rasa sayangnya kepada Eragon. Selama ini kita hanya tahu rasa sayang Saphira dari sudut pandang Eragon, ternyata, rasa sayangnya jauh lebih besar daripada yang dia tampilkan ya?
Baik penceritaan dari sudut pandang Saphira dan Glaedr membuat kita dapat melihat bagaimana naga melihat dunia ini dan berpikir (dari sudut pandang naga, tentunya). ternyata, agak berbeda dari yang selama ini kulihat dari sudut pandang Eragon. Naga punya kebanggaan dan harga diri sendiri, keunikan sendiri, cara memandang suatu situasi, dll. pokoknya semakin terasa manusiawi deh! kurasa Paolini yang pertama menggambarkan sosok naga dengan cara seperti ini.
Walau buanyaaaak banget yang OK, masih terasa juga yang mengganjal dan kurang nyaman. Seperti panjangnya kisah pertempuran Roran dikisahkan. Menarik sih (dan penting juga!), tapi agak kepanjangan. terutama waktu bagian misi kedua Roran. Padahal lagi penasaran gimana kelanjutan perjalanan Eragon. Tapi, yah ini pendapat aku pribadi sih!! Well, senang banget kalo ada yang nambahin, dan jangan marah ya kalo belum baca dan malah kena spoiler! ^_^ (Thanks!)
Hello! Info untuk kalian bahwa kabar resmi tentang judul, kaver, tanggal terbit dan ringkasan di belakang kaver buku ke-4 akhirnya sudah di-publish secara resmi. Cek di sini.
Baik penceritaan dari sudut pandang Saphira dan Glaedr membuat kita dapat melihat bagaimana naga melihat dunia ini dan berpikir (dari sudut pandang naga, tentunya). ternyata, agak berbeda dari yang selama ini kulihat dari sudut pandang Eragon. Naga punya kebanggaan dan harga diri sendiri, keunikan sendiri, cara memandang suatu situasi, dll. pokoknya semakin terasa manusiawi deh! kurasa Paolini yang pertama menggambarkan sosok naga dengan cara seperti ini.
Walau buanyaaaak banget yang OK, masih terasa juga yang mengganjal dan kurang nyaman. Seperti panjangnya kisah pertempuran Roran dikisahkan. Menarik sih (dan penting juga!), tapi agak kepanjangan. terutama waktu bagian misi kedua Roran. Padahal lagi penasaran gimana kelanjutan perjalanan Eragon. Tapi, yah ini pendapat aku pribadi sih!! Well, senang banget kalo ada yang nambahin, dan jangan marah ya kalo belum baca dan malah kena spoiler! ^_^ (Thanks!)
Hello! Info untuk kalian bahwa kabar resmi tentang judul, kaver, tanggal terbit dan ringkasan di belakang kaver buku ke-4 akhirnya sudah di-publish secara resmi. Cek di sini.
tapi emangya buku yang ke 4 ini paling bagus ya.. klo mo ngerasa panas sih yg kedua. aku aja masih kelas 3 smp sebulan 2x baca buku2 paolini.yang ke 4 anya kapan dan judulnya apa. udh ada info kah
ReplyDeleteBuku ke tiga kali maksudnya ...
ReplyDeleteBelum ada kabar soal buku ke-4. Lagian ni buku kan baru rilis 23 September 2008 kemarin. Sabar dikitlah ...
Tapi kalau ada berita, walau baru sekedar rumor, pasti saya beritahukan, kok!
Aku baru baca separo yang Brisingr ini....
ReplyDeleteWah jadi tambah penasaran....
Gmna ntar matinya si Galbatorix,
gmna kelanjutan cerita cinta Eragon dengan si Arya....
Hmmm, masih mesti nunggu lama untuk baca yang buku 4...
iyah penasaran bgt nih sama buku 4nya
ReplyDeletepadahal aq kira habis brisingr tamat
ughh........
ReplyDeleteaku belum baca buku ketigaaaaaa.......
semakin penasarannnnn..........
wah buku ketiga keren... nikin penasaran and pengen buru-buru liat endingnya... kira-kira kapannya buku keempat keluar.....
ReplyDeleteasli penasaran bangetz euy......
iya...
ReplyDeletekapan buku ke empat keluar..?
hi slam kenal.
ReplyDeleteaq termsuk penggmar brat novel terjmhan yg satu ni.
hmm kira2 kpn y novel slnjutnya kluarr.??
terlalu lama..