Physik berkisah tentang pengalaman Septimus (tentu saja!), Jenna, dan teman-teman mereka dalam menghadapi berbagai kejadian yang disebabkan oleh perlintasan waktu. Masalah dimulai ketika Silas, ayah Septimus dan Jenna, membuka sebuah ruang yang tersegel. Di dalam ruangan itu ada sebuah lukisan seorang Ratu masa lampau, bernama Etheldreda. Ternyata lukisan itu bukan lukisan biasa karena di dalamnya bersemayam hantu sang Ratu bersama binatang peliharaanya.
Jika hantu Ratu Etheldreda hanyalah hantu biasa, itu bukan masalah. Masalahnya, Ratu Etheldreda bukan hantu biasa. Ia adalah arwah substansial, arwah yang memiliki kemampuan menyentuh dan memegang barang-barang duniawi, sesuatu yang seharusnya tidak bisa dilakukan hantu. Lebih parah lagi, Etheldreda bukanlah ratu yang terkenal karena kebaikannya. Ia ratu yang amat kejam.
Sejak masanya, Etheldreda dikenal sebagai ratu yang kejam. Ia terobsesi pada kekuasaannya dan tidak dapat membayangkan kelak harus mewariskan takhtanya kepada putrinya. Maka, ia membunuh putri-putrinya yang masih bayi. Hanya seorang putrinya, Esmeralda, yang selamat karena ia sudah cukup besar sehingga jika Esmeralda lenyap akan menimbulkan kecurigaan. Maka, ia bertekad untuk hidup selamanya dan mencari segala cara untuk mendapatkannya. Arwahnya yang substansial adalah hasil usahanya itu.
Setelah Ratu Etheldreda kembali ke dunia ini, sebuah Wabah aneh menjangkiti seluruh negeri. Wabah ini tidak dapat disembuhkan dan kelihatannya disebabkan oleh gigitan semacam makhluk. Di tengah masalah ini, Ratu Etheldreda mulai bergerak. Ia berhasil memaksa Jenna membawa Septimus ke sebuah cermin yang tersembunyi di Kamar Ratu. Ternyata cermin itu adalah Gerbang Waktu yang membawa Septimus ke masa ratusan tahun yang lalu, masa dimana Ratu Etheldreda berkuasa.
Jenna di masa kini berusaha mencari Septimus. Dengan bantuan naga Septimus, Spit Fyre, Nikko, dan teman baru mereka, seorang pelihat-arwah bernama Snorri, mereka mencoba menemukan Septimus sebelum hal buruk menimpanya. Di saat bersamaan, Ratu Etheldreda juga bergerak untuk mendapatkan takhtanya kembali. Targetnya: nyawa Jenna sebagai pewaris sah Kastil.
Jauh di masa lampau, Septimus ternyata melanjutkan kehidupannya sendiri. Ia menjadi murid dari orang yang selama ini dikaguminya, sang Alkemis Terakhir, Marcellus Pye, yang ternyata adalah putra Ratu Etheldredda. Marcellus sedang dalam sebuah proyek besar untuk membuat tinktur, sebuah ramuan untuk hidup abadi, yang ternyata juga diincar ibunya. Septimus menikmati kehidupannya di sini. Tetapi, ia tetap berusaha untuk menemukan jalannya kembali ke masanya.
Physik menawarkan petualangan menarik yang tidak kalah dengan buku-buku sebelumnya. Bahkan, menurut saya, lebih menarik. Banyaknya karakter yang muncul serta banyaknya masalah dan konflik yang harus dilewati oleh Septimus dan Jenna benar-benar menarik. Selain itu, konsep ceritanya yang bertemakan pada perjalanan waktu memungkinkan banyaknya plot-plot yang menarik, seperti bagaimana Marcia menemukan pesan Septimus dari dalam buku yang amat tua, atau penglihatan Snorri yang melintasi waktu. karakter-karakter baru juga menarik, mulai dari Ratu Etheldreda sendiri sampai sosok Snorri yang asik.
Perlu saya ingatkan bahwa seperti buku-buku sebelumnya, cerita Physik juga tergolong cerita ringan-menarik-menyenangkan. Amat cocok dibaca ketika Anda ingin bersantai dan tertawa karena ceritanya memang cerita untuk semua umur. Jika anda lebih suka cerita fantasi yang detil dan serius, buku ini mungkin kurang cocok. tetapi, bagaimanapun juga, buku ini adalah buku bagus untuk dibaca.
Bisa jadi referensi buku fantasi yang bakalan diincer neh
ReplyDeleteBetul, saya sangat rekomendasikan. Hanya saja, versi Indo yang setelah ini kok lama banget keluarnya ????
ReplyDelete