Saturday, December 27, 2008

The Chronicles of Narnia, sebuah impian tak terbatas

Para pencinta novel fantasi nggak mungkin nggak tahu novel keren yang satu ini kan.
The Chronicles of Narnia merupakan sebuah seri kisah yang ditulis oleh C.S. Lewis, yang merupakan sahabat dari sang legenda, J.R.R. Tolkien, sang pencipta The Lord of the Rings. Narnia terdiri dari tujuh buku, yang satu dan yang lain (tentunya) saling berhubungan.
Buku ini berkisah tentang sebuah negeri bernama Narnia. Inti dari kisah ini adalah kedatangan beberapa anak dari dunia kita ke dunia Narnia untuk membantu dan menyelamatkan Narnia. Narnia adalah sebuah dunia dimana binatang-binatang dapat berbicara dan sama pintarnya dengan manusia. Mereka hidup berdampingan bersama paa manusia di dunia Narnia yang indah, tetapi selalu menjadi rebutan makhluk-makhluk lain yang ingin menguasai Narnia.
Menurutku, buku yang paling keren di antara semua buku Narnia adalah The Lion, The witch, and the Wardrobe. Betapa kisah pertarungan di buku ini adalah yang paling serius. Tentang bagaimana Aslan mengorbankan diri untuk Edmund dengan membiarkan dirinya dibunuh Jadis, Peter berhadapan satu lawan satu dengan Jadis di dalam perang, Edmund menghancurkan tongkat sihir Jadis, Susan dan Lucy menyaksikan bagaimana Jadis dan pasukannya menyiksa Aslan. Pokoknya keren banget (^_^). tetapi ini pendapatku lho...

Kenapa judul tulisan ini adalah sebuah impian tak terbatas?? Sebab, Lewis, sama seperti sahabatnya, Tolkien, tidak mengakhiri cerita ciptannya ini. Mereka memberikan kemungkinan bagi para fans untuk melanjutkan cerita ini di dalam khayalan mereka. Ini dapat dilihat pada kalimat terakhir di buku Narnia yang terakhir, The Last Battle;
“Dan bagi kita ini akhir dari semua kisah, dan kita bisa dengan yakin berkata mereka hidup bahagia selamanya. Tapi bagi mereka ini hanyalah permulaan kisah sebenarnya. Sepanjang hidup mereka di dunia ini dan segala petualangan mereka di Narnia hanyalah sampul dan halaman judul: kini akhirnya mereka memulai Bab Satu Kisah Agung yang belum pernah dibaca siapapun di bumi, yang berlangsung abadi, di mana dalam setiap bab lebih menyenangkan daripada sebelumnya.”

Artikel Terkait :




No comments:

Post a Comment