Buku ini berkisah tentang sebuah dunia, yang mirip dunia kita, tetapi agak berbeda. Di dunia itu, semua orang memiliki sesuatu yang disebut daemon, yakni manifestasi jiwa berbentuk binatang. Kisahnya tentang seorang anak perempuan bernama Lyra. Selama ini, dia hidup dengan tenang di Akademi Jordan. Tetapi hidupnya berubah drastis sejak pertemuannya dengan wanita bernama Mrs. Coulter.
Nasib membawanya pergi jauh ke Utara, bertemu para penyihir, berhadapan dengan beruang berbaju besi, dan akhirnya melintasi batas dunia dan pergi ke dunia lain. Beruntung, dalam perjalanannya, Lyra ditemani daemonnya, Pantalaimon, dan sebuah benda bernama alethiometer, yang selalu memberikan “kebenaran” bagi Lyra. Perjalanannya juga membawanya bertemu dengan Will, seorang anak laki-laki yang juga memiliki takdir besar seperti Lyra. Bersama, mereka mengakhiri konflik ribuan tahun antar dunia. Tetapi, pada akhirnya, takdir memisahkan mereka berdua.
Trilogi His Dark Materials ini terdiri dari The Golden Compass (atau The Northern Light), The Silver Knife, dan The Amber Spyglass. Cara penceritannya yang indah dan mencekam serta alur yang tidak bisa diprediksi membuatnya asyik untuk dibaca. Hanya saja, sebagai orang religius, ada yang perlu saya beritahu sebelum anda membacanya. Terutama pada novel ketiga,terasa ada sejenis sikap anti-agama dalam penceritaannya. Ini dirasakan sebab kisah utama di novel ini adalah perang melawan Kerajaan Surga dan Otoritas, dengan kata lain (kasarnya), perang melawan Tuhan. Tetapi, terlepas dari fakta itu, jika anda bisa memilah mana yang baik dan buruk, dan membacanya sebagai sebuh hiburan dan sastra, buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca (^_^).
No comments:
Post a Comment