Monday, December 15, 2008

The Lord of The Rings, Epik Legendaris Sepanjang masa



Novel fantasi yang mengangkat kisah-kisah fiksi sedang meledak di berbagai penjuru dunia belakangan ini. Setelah pada tahun 1999-2008 novel Harry Potter meledak sedemikian rupa sehingga memecahkan rekor sebagai buku terlaris sepanjang masa, sekarang hadir lagi berbagai novel bergenre fantasi, seperti Eragon, The Bartimaeus Trilogy, sampai novel yang sedang meledak belakangan ini, Twilight.
Banyak pencinta buku yang mengira bahwa era ini dimulai dengan meledaknya serial Harry Potter di berbagai penjuru dunia (mungkin saja anda juga berpendapat begitu ^_^). Yah, tetapi itu sebenarnya salah, karena fenomena Harry Potter masih kalah bila dibandingkan dengan fenomena yang terjadi pada tahun 1950-an. Apa lagi kalau bukan fenomena The Lord of the Rings Trilogy, sebuah fenomena yang tetap bertahan setelah lewat puluhan tahun.
Banyak orang yang mengatakan bahwa semua novel fantasi saat ini, terutama yang bertemakan sihir dan mengambil ide dari mitologi kuno, berkiblat kepada karya legendaris J.R.R Tolkien ini. Diterbitkan tahun 1955, epik karya Tolkien ini menyedot perhatian, diskusi, fans, bahkan pemujaan dari banyak orang. Ditulis dengan begitu detail dan menyeluruh, Tolkien menciptakan sebuah dunia lain lengkap dengan bangsa, sejarah, legenda, dan bahasanya sendiri. Sebuah hal yang tidak pernah ada sepanjang sejarah fiksi umat manusia.
Aku kira kalian sudah tahu kisah lengkapnya (yang belum tahu klik di sini, ). Pastinya kalian mengetahui kalau kisah Tolkien ini tidak hanya terbatas pada ketiga buku The Lord of the Rings saja, tetapi juga tedapat prekuel dari Lord of the Rings, yakni The Hobbit.

Ini belum ditambah buku-buku karya Tolkien yang ditulis untuk melengkapi “kisah dan sejarah” dunia ciptaannya itu seperti the Red Book of Westmarch (Buku catatan-nya Bilbo Baggins), The Silmarillion (kisah penciptaan Middle Earth dan kisah Perang Besar Pertama), dan The Histories of the Middle Earth (sejarah lengkap Middle Earth, terutama setelah kisah di The Lord of the Rings) yang terdiri dari 6 buku dengan harga lebih dari Rp 100.000 kalau tidak salah (^_^) .

Sialnya, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia hanya The Hobbit saja (Apes banget sih...). Ini menyebabkan para fans Tolkien di Indonesia hanya dapat mencari buku impor berbahasa Inggrisnya. Tetapi, kenapa tidak? Ciri khas seorang fans sejati Tolkien adalah selalu ingin mengetahui semua yang diciptakan Tolkien.....
Yup.... The Lord of the Rings telah memikat semua penggemarnya dari berbagai penjuru dunia selama lebih dari dua dekade. Seorang fans The Lord of the Rings berbeda dengan fans novel-novel lain. Mereka mengagumi dan memuja tidak hanya kisahnya saja. Mereka ingin mengetahui semuanya, sejarah, legenda, dan timeline kejadian semua kisah itu. Dan Tolkien juga selalu memenuhi rasa penasaran fans-nya itu dengan karya yang ‘sempurna’.
Keagungan Karya Tolkien ini membuat karyanya ini lebih agung dan melegenda dibandinkan dua novel fantasi lain yang kurang lebih seangkatan dengan Lord of the Rings, yakni trilogy His Dark Materials-nya Philip Pullman dan The Chronicles of Narnia yang ditulis oleh teman dekat Tolkien, Lewis.

Sekarang, sudah puluhan tahun sejak kematian Tolkien. Tetapi, karyanya tak pernah mati. Puluhan buku dan web di internet mendedikasikan diri mereka untuk merangkum, membahas, dan menambah pengetahuan para fans Toklien tentang Middle Earth. Kisahnya juga tidak pernah selesai, karena Tolkien telah menciptakan sebuah dunia baru, sebuah dunia yang memiliki kisah yang tidak pernah berakhir, dimana kejahatan akan selalu bangkit untuk melawan kebaikan, dan dunia itu siap diiisi oleh kisah baru yang diciptakan sendiri oleh para fans Tolkien sesuai dengan dasar yang sudah diwariskan Tolkien kepada mereka.




Artikel Terkait :




2 comments:

  1. aku baru tawu rat,.,hebat ya..si Tolkien ini...

    ReplyDelete
  2. kalau udah bca buku, atau nonton filmnya minimal, pasti tahu, win.

    ReplyDelete