Sunday, December 21, 2008

Epik Budaya Indonesia, Ronggeng Dukuh Paruk


Pencinta sastra Indonesia pasti tahu nama Ahmad Tohari, kan??? Beliau adalah seorang sastrawan Indonesia yang sudah banyak menghasilkan karya-karya berkualitas. Salah satu karyanya yang paling dikenal di sastra Indonesia adalah Ronggeng Dukuh Paruk.

Novel apaan nih??? Fu..fu.. buat orang Indonesia yang (agak) awam mungkin emang nggak tahu, tetapi yang suka baca buku 70 % kemungkinan tahu buku ini. Kisahnya sendiri bertemakan kebudayaan Indonesia, khususnya kebudayaan ronggeng, dan berlatar waktu khususnya pada masa tragedi 1965 dan kejadian-kejadian sesudahnya. Buku ini juga berisi kritik kepada adat Indonesia dan juga sikap pemerintah (nggak heran pernah dilarang Orde Baru ^_^)

Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk merupakan puncak pencapaian sastra Tohari sejauh ini. Bercerita tentang Srintil dan Rasus, Ronggeng memotret sebuah masa ketika Indonesia memasuki zaman gelap politik 1965. Ini novel yang lengkap: konflik kejiwaan para tokoh yang beragam, huru-hara politik, hilangnya sebuah tradisi, terdesaknya kehidupan desa.

Secara lebih mudah, buku ini itu kisahnya tentang Srintil, seorang anak perempuan yang ternyata memiliki bakat untuk menjadi seorang ronggeng. Oleh masyarakat desanya, Dukuh Paruk, ia diangkat sebagai ronggeng baru. tetapi, hal ini menyakitkan hati sahabatnya, Rasus. Rasus tidak ingin Srintil, yang begitu berharga baginya, menjadi seorang ronggeng, wanita milik semua pria. So.. akhirnya Rasus meninggalkan desa dengan menjadi seorang tentara.

Kepergian Rasus ternyata membuat Srintil sedih, sampai akhirnya ia bertekad untuk melawan adat desa dan arus zaman yang telah memaksanya untuk menjadi seorang ronggeng. Lalu, kisah ini terus berlanjut sampai terjadi tragedi 1965 yang menghancurkan Dukuh Paruk. Srintil dan pemuka desa ditahan karena dianggap bersangkut paut, dan lanjutannya...... baca sendiri ya (^_^)

penuh dengan kritik, Ada ambiguitas Tohari yang sangat kentara. Ia ingin meluruskan sejarah bahwa benar telah terjadi pembantaian orang yang dicap PKI, sekaligus ia juga mengutuk PKI yang telah merampas kesenian masyarakat. Sebab, setelah 1965, seni tayub punah di seluruh Jawa.

Yup, karya Ahmad Tohari ini emang pantas banget buat dibaca sama pencinta sastra Indonesia. Kisahnya, isi dan pesan yang terkandung di dalamnya, benar-benar membuatnya masuk daftar read list pencinta buku deh...

Artikel Terkait :




3 comments:

  1. ada beberapa yang menarik:
    1. ahmad tohari dikenal sebagai novelis yang kuat dalam mendeskripsikan suasana, karakter, dan keluh kesah pedesaan. novel-novelnya sebelumnya, seperti 'di kaki bukit cibalak', termasuk kumpulan cerpen 'senyum karyamin' dan novel 'bekisar merah' juga menggambarkan alam pedesaan dengan bergairah.
    2. novel 'ronggeng dukuh paruk' tidak pernah dilarang semasa orde baru. novel ini hanya disensor beberapa fragmen. novel yang dilarang orde baru diantaranya tetralogi pulau buru ('bumi manusia', 'anak semua bangsa', 'jejak langkah', 'rumah kaca'), termasuk memoarnya 'nyanyian sunyi seorang bisu'. mahasiswa undip tahun 1990an pernah dipenjara karena kedapatan menjual fotokopian buku bumi manusia.
    2. o, ya. 'generasi nol buku' rasanya bukan disampaikan chairil anwar, melainkan taufiq ismail yang gemas melihat perkembangan sastra yang dia sebut 'sastra selangkangan' akhir-akhir ini. taufiq menggagas acara 'siswa bertanya sastrawan menjawab' yang dipromotori majalah sastra horison.
    3. novel-novel menarik misalnya: 'para priyayi' dari umar kayam. kemudian 'burung-burung manyar' romo mangunwijaya. atau 'canting' arswendo atomiloto. novel liris linus suryadi ag: 'pengakuan pariyem' juga mantap. (sebagian ada di perpusda slawi).

    salam,
    masmpep.wordpress.com

    ReplyDelete
  2. o, ya lupa. benar chairil anwar bilang 'generasi nol baca'. taufiq bilang 'generasi nol buku'.

    ReplyDelete
  3. thanks buat koreksinya.
    Wait! kayaknya dari salah satu blog sesama pembahas buku, aku pernah baca bahwa awalnya ni buku dilarang ma orde baru, tetapi entah kenapa terus diizinkan. Tapi, makasih koreksinya (^_^)

    ReplyDelete