Sunday, January 18, 2009

Kisah Dibalik Kesuksesan Enid Blyton


Di dunia ini siapa yang tidak kenal Enid Blyton. Bahkan, orang yang sama-sekali-tidak-suka-buku pastinya pernah mendengar namanya, minimal tahu soal buku-bukunya. Buku-buku karya Enid Blyton memang sangat melegenda. Sebut saja tulisan-tulisanya yang paling terkenal, seperti Lima Sekawan dan Sapta Siaga.

Enid Blyton lahir di East Dulwich, South London, pada tahun 1897. Orang tuanya adalah Thomas dan Theressa Blyton. Sejak kecil, hubungan Enid dengan ibunya tidak pernah baik, tetapi ia sangat dekat dengan ayahnya. Hidupnya berubah saat ia berumur 12-13 tahun, karena ayah yang selama ini sangat dicintainya, meninggalkan keluarganya untuk wanita lain.

Ibunya juga tidak pernah memperhatikannya. Ini meyebabkan Enid mencari "keluarga lain". Ia berteman akrab dengan Mary Attenborough, gadis sebaya yg merupakan temannya sejak kecil. Enid menjadi dekat dengan bibi Mary, Mabel Attenborough. dari Mabel-lah, Enid mendapatkan kasih sayang seorang ibu.

Mabel juga-lah yang mendorong Enid untuk mengembangkan bakat mengarangnya. Enid sering menulis dan mengirimkanya ke majalah, tetapi selalu ditolak, bahkan sudah ratusan kali ditolak. Enid juga kemudian menyadari bahwa ia menyukai anak-anak dan menjadikan mereka sebagai "laboratorium ceritanya". Ini membuat ia ingin menjadi seorang guru. Lalu, saat berusia 19 tahun, ia meninggalkan rumahnya untuk masuk ke sekolah guru- sekaligus meninggalkan ibu yang tidak disukainya. Sejak saat itu, dia tidak pernah kembali ke rumah ibu dan adik-adiknya.

Pada usia 21 tahun, Enid lulus sekolah guru. Sembari mengajar, ia "meneliti" murid-muridnya untuk mengetahui cerita apa yg disukai oleh anak-anak. Berbekal pengetahuan ini ia yakin tulisannya cukup bagus dan tidak akan ditolak lagi. Ia benar, tulisan-tulisanya diterima.
Tetapi karir Enid Blyton yg sesungguhnya dimulai ketika buku kumpulan puisinya: Child Whispers laris di pasaran. Lalu buku puisinya yg kedua, Real Fairies juga sukses luar biasa. Ini terjadi saat Enid berusia 25 tahun.

Semakin tua, Enid Blyton memang semakin matang saja. Saat berusia 45 tahun (1942), ia menulis novel remaja yang sangat laris itu, Famous Five (atau, Lima Sekawan). Seluruhnya, ada 21 serial Famous Five yang ditulis Enid. Kesuksesan ini dilanjutkan dengan menulis serial lain, Secret Seven (atau, Sapta Siaga). Serial ini juga laris luar biasa.

Tetapi kehidupan Enid Blyron tidak-lah selalu indah. Ia pernah menikah dengan seorang laki-laki bernama Hugh Alexander Pollock. kehidupan pernikahan mereka sangat bahagia. Enid sendiri merasa ia mendapatkan kehidupan indah yg direbut di masa kecilnya. Tetapi, hal ini berubah ketika suaminya merasa tertekan, karena karirnya yg tidak pernah melonjak dan juga karena penghasilannya jauh dibawah istrinya. Enid sendiri tidak menyukai sikap suaminya yg mencoba menanggulangi rasa tertekannya dengan minum. Hubungan mereka renggang. Lalu akhirnya mereka bercerai. Kemudian, Enid menikah lagi dengan Kennet Waters. Pada diri Waters-lah Enid menemukan sosok yg menemaninya sampai akhir hayat.

Secara keseluruhan, sepanjang hidupnya Enid Blyton sudah menulis 700 buku, sampai ketika ia meninggal pada usia 71 tahun pada tanggal 28 November 1968. Enid Blyton memang tidaklah sesempurna yang kita bayangkan dari bukunya. tetapi, ia mengajarkan bahwa kesuksesan dapat diraih siapa saja: asal dia berniat dan bekerja keras.

Artikel Terkait :




1 comment:

  1. haiii.....

    i'm FIRA,,,
    from indonesia,,,
    enid blyton...

    is very nice...

    ReplyDelete