Saturday, February 21, 2009

Penguakan Kebenaran, Seabad Kontroversi Sejarah


"Sejarah selalu ditulis oleh Pemenang". begitulah perkataan Napoleon Bonaparte (kurang-lebih, sori agak lupa ^_^). Itu berarti, sangat mungkin bahwa sejarah yang sudah kita hapal ini sebenarnya adalah sebuah rekayasa yang ditulis oleh pihak berkuasa. Rekayasa sejarah inilah yang ingin diluruskan dalam buku yang disusun oleh Asvi Warman Adam. Sebuah buku yang menggugat klaim sejarah pemerintah berjudul Seabad Kontroversi Sejarah.

Secara keseluruhan ada 20 fakta sejarah menarik yang dibahas di sini. Mulai dari "benarkah Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun?" lalu "tepatkah tanggal 20 Mei 1908 sebagai Hari Kebangkitan Nasional?" sampai "kejadian tahun 1998". Tetapi, yang menjadi perhatian khusus dalam buku ini adalah rekayasa sejarah pada masa-masa kelam bangsa Indonesia tahun 1965-1966. Mulai dari siapa dalang di balik G 30 S sampai kontroversi Supersemar.

Buku ini memberi sebuah pandangan lain mengenai G30S (tanpa PKI!!). Kita harus menyadari bahwa walaupun kita dicekoki fakta bahwa PKI melakukan kudeta, kita harus sadar bahwa yang paling menderita karena kejadian itu justru PKI. Ribuan orang dibantai karena terkait dengan PKI. Sadar atau tidak, justru Soeharto adalah orang yang paling diuntungkan kejadian ini.

Kejadian ini secara bertahap menyebabkan terjadinya peralihan kekuasaan tidak wajar dari tangan Soekarno ke Soeharto. Dimulai dari kejadian tanggal 1 Oktober 1965 dan diakhiri dengan turunnya Supersemar (11 Maret 1966) yang menyebabkan peralihan kekuasaan De Facto kepada Soeharto. Periode 1 Oktober 1965 - 11 Maret 1966 ini disebut oleh Y. Pohan (Who were the Real Plotters of the Coup against President Soekarno, 1988) sebagai "kudeta merangkak".

Lalu tentang Supersemar. Tahukah anda bahwa sekarang hampir pasti bahwa Presiden Soekarno tidak membuat dengan sukarela surat perintah ini?? Walaupun kemungkinan tanpa todongan senjata (Semua orang tahu kalee kalo Bung Karno paling nggak bisa dipaksa pake senjata ......). Tetapi, jelas dengan semacam paksaan. Bahkan ada opini bahwa ketiga jendral yang menemui Bung Karno di Istana Bogor itu sudah membuat surat perintah itu, baru kemudian Bung Karno dipaksa tanda tangan dengan alasan keadaan darurat (Ckk...!). Ini juga dipertegas dengan hilangnya Supersemar. Gimana bukti sejarah sepenting ini bisa hilang ya ....????

Halo...! saya bukan tipe orang yang mendukung teori konspirasi sejarah ini. Saya hanya menampilkan fakta-fakta meyakinkan dalam buku ini. Bukan hanya ini, lho... buku ini juga membahas mengenai gugatan terhadap Harkitnas 20 Mei 1908, kemungkinan menggugat Pemerintah Belanda terhadap kebengisan kolonial mereka di masa lampau (tahukah anda bahwa di Belanda hari Ultah VOC ke-400 tahun 2002 dirayakan besar-besaran selama setahun penuh??? ini karena VOC adalah kebanggan masa lalu Belanda. Anda sependapat ??), bahkan mengenai kebenaran Serangan Umum 1 Maret.

Buku ini benar-benar bisa membuka mata kita akan sejarah. Dan membuat kita berpikir kritis mengenai berbagai sejarah yang kita hapal dari kecil ini. Pokoknya direkomendasikan untuk dibaca (^_^).

Artikel Terkait :




2 comments:

  1. Maaf, bisa saya tahu, validitas rujukan yang dijadikan pengarang?

    ReplyDelete
  2. Maaf saya kurang paham pertanyaannya. Apa validitas rujukan dalam buku ini atau validitas buu ini sendiri?? soal rujukan, kalau harus saya tulis semua akan sangat banyak. Tetapi, jika anda membacanya, di situ dicantumkan banyak rujukan. Sebab buku ini kumpulan fakta dari berbagai buku. Saya juga merekomendasikan buku ini sebab dasar-dasar faktanya juga cukup meyakinkan.
    jia ingin lebih dalam bisa mengirim email kepada saya, sebab saya punya bukunya

    ReplyDelete