Saturday, January 24, 2009

Si Kembar Norris dan Ross McWhirter, Pencetus Guiness Bokk of World Records


Kita tahu bahwa buku yang memberikan pengetahuan itu ada dan bertebaran di banyak penjuru dunia. Tetapi, buku berisi "informasi" yang paling dikenal di seluruh dunia mungkin adalah Guiness Book of Worlds Records.

Tetapi, tahukah anda soal asal-usul kemunculan buku yang lahir dari "sekedar hobi" ini. Adalah kembar Norris dan Ross McWhirter yang memulai buku fenomenal ini. Mereka berdua lahir pada tanggal 12 Agustus 1925. Wajah mereka nyaris sama dan sebangun. Juga warna rambut, tubuh, hobi, kepandaian dan cita-cita. Karena kesamaan itulah mereka berdua sekolah di Trinity College, Oxford University dan keduanya memperoleh MA untuk ekonomi dan hukum. Kemudian masuk Angkatan Laut Inggris, menjadi atlet untuk universitas Oxford, kemudian juga Olimpiade. Juga sama-sama menjadi kandidat dari Partai Konservatif untuk Pemilu 1964. (Ya ampun... ^_^)

Sebuah kebetulan-lah yang membawa kesuksesan luar biasa bagi dua bersaudara itu. Adalah Sir Hugh Beaver yang membawa kebetulan itu. Pada suatu hari, ketika berburu burung Plover, dia sangat kesal karena bidikannya meleset melulu. Karena sewotnya, dia jadi ingin tahu berapa kecepatan ni burung. Berhubung dia tidak bisa menemukan info soal hal ini dari berbagai buku, dia lalu mengikuti saran dari seorang manajernya untuk bertanya kepada "dua makhluk gila" yang mungkin punya jawabannya. Siapa lagi kalau bukan si kembar Norris dan Ross McWhirter, yang dikenal memiliki hobi mengumpulkan berbagai informasi aneh dan unik.

Sir Hugh Beaver, Managing Director dari Guiness PLC (perusahaan bir yang sangat terkenal), sangat tertarik dengan kedua kembar ini. Selain dapat menjawab dengan-sangat-mudah soal kecepatan si plover menyebalkan (62 mph), mereka juga punya segudang informasi soal segala yang "ter-", seperti terluas, terbesar, tercepat, dan ter-ter lainnya. Mendengar bahwa data-data luar biasa ini ternyata belum diterbitkan, ia memberikan dana kepada si kembar sekaligus "menantang" mereka untuk menerbitkan buku kumpulan data ini.

Merasa tertantang, Norris dan Ross akhirnya memulai penyusunan "buku segala informasi" ini. Sebuah kantor disiapkan di Fleet Street no. 107. Pada 27 Agustus 1955 (info lain: Oktober 1955) akhirnya terbit juga Guiness Book of Records, yang tentunya sukses luar biasa.

Edisi pertama dicetak sebanyak 50.000 eksemplar. Ternyata merupakan ledakan luar biasa, hingga pada satu tahun itu, Guiness dicetak sebanyak tiga kali dan mencapai jumlah 187.000 eksemplar. Maka, saat itu, hampir semua orang di seluruh penjuru dunia membicarakan soal manusia terkaya, terkuat, tercepat, dll. Data di dalam setiap cetakan buku itu juga selalu valid, karena kedua kembar itu selalu mengecek apakah ada rekor-rekor baru.

Tetapi, "ledakan dunia" yang sesungguhnya dari buku ini baru dimulai ketika si kembar Norris dan Ross mengadakan kampanye ke Amerika. Dia ajang talkshow yang diadakan CBS, kedua kembar itu membuat penonton tercengang, dengan kemiripan mereka dan segala informasi yang mereka miliki soal segala yang "TER". Ajang talkshow ini merupakan sebuah kampanye yang mempopulerkan Guiness ke seluruh dunia. Sejak saat itu, entah telah berapa belas kali buku ajaib ini diterbitkan.

Banyak juga orang dari seluruh penjuru dunia yang datang untuk mencoba memecahkan rekor sehingga nama mereka akan tercatat di Guiness. Ini menyebabkan Guiness juga dijuluki sebagai "buku sepanjang masa" karena isinya tak akan lekang dimakan waktu. Ketertarikan masyrakat pada buku itu menyebabkan nama Guiness tercatat dalam catatan rekornya sendiri sebagai buku terlaris sepanjang masa. Pada tahun 2001, Guiness sudah dicetak sebanyak 91.941.000 eksemplar. Rekor Guiness ini akhirnya patah juga oleh, tak lain dan tak bukan, Harry Potter-nya J.K Rowling yang sampai tahu 2005 sudah dicetak sebanyak 270 juta eksemplar.

Betapa menyenangkannya jika kisah hidup dua kembar ini berakhir bahagia. Tetapi, tidak sepenuhnya tepat. Pada tahun 1975, ketika Inggris diresahkan serangan bom teroris, Ross berkampanye untuk menggalang dana guna menangkap para perusuh tersebut. Akhirnya tragis. Pada 27 November 1975, Ross ditembak para teroris dan tewas. Tetapi, buku yang ditulisnya bersama Norris telah menyumbangkan kepada masyarakat dunia pengetahuan yang selalu dinginkan dan tak akan lekang dimakan waktu.

Menuru anda sendiri, apakah Guiness memang sebegitu berguna?

Artikel Terkait :




No comments:

Post a Comment